Home » Posts tagged 'tempo'

Tag Archives: tempo

Bersolek Menuju RI-1

Sumber:TEMPO Majalah Berita Mingguan Edisi Online (Edisi. 22/XXXVII/21 – 27 Juli 2008)

Rupa-rupa sosok calon presiden kita. Dari pensiunan jenderal hingga dramawan, dari bekas demonstran hingga mantan gubernur. Ada yang didukung partai, ada juga yang menggantang asap seraya jual tampang.

Lantai tujuh ”Rumah PAN” sangat sibuk menjelang tengah malam, Rabu pekan lalu. Di ruang kerja ketua partai Soetrisno Bachir itu, ada artis Wulan Guritno, Marini Zumarnis, Derry Drajad, juga ekonom Christianto Wibisono. Asap melayang tipis. Puntung rokok memenuhi asbak.

Biduan dangdut Iyet Bustami baru saja meninggalkan ruangan beberapa menit lalu. ”Mereka akan menjadi calon anggota badan legislatif dari Partai Amanat Nasional,” kata staf Soetrisno, yang membagikan formulir isian kepada para tamu itu. Christianto hanya tersenyum, begitu juga para artis.

Lantai dasar kantor partai itu, yang dilengkapi gerai penjual makanan dan minuman, juga penuh orang. Asap rokok tebal memedihkan mata. Beberapa orang sibuk memilih model stiker, kaus, atau jaket. Tampaknya mereka juga calon anggota badan legislatif yang sedang menyiapkan atribut kampanye.

Kesibukan serupa terjadi di kantor-kantor partai lain. Mereka menyiapkan calon anggota badan legislatif, yang harus disetor ke Komisi Pemilihan Umum, bulan depan. Ini babak penting, karena akan menentukan perolehan suara pada Pemilihan Umum 2009. Calon yang yahud berpeluang mendulang banyak suara.

Perolehan suara tentu saja juga berkaitan dengan tiket pencalonan presiden—selain jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Undang-Undang Dasar mengatur, hanya partai politik atau gabungan partai politik yang bisa mengajukan calon. Dewan masih membahas syarat minimal perolehan suara partai atau gabungan partai yang bisa mengajukan calon itu. Ada beberapa pendapat, dengan kisaran 15 persen hingga 30 persen suara.

Tiket itulah yang hendak dikejar oleh mereka yang berhasrat menjadi calon presiden. Beberapa di antaranya sudah punya modal awal: memimpin partai atau didukung partai. Soetrisno punya Partai Amanat Nasional, Prabowo Subianto disokong Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Wiranto memimpin Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Yusril Ihza Mahendra diusung Partai Bulan Bintang. Adapun Sutiyoso digandeng Partai Indonesia Sejahtera, Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, dan Partai Nasional Banteng Kemerdekaan Indonesia.

Beberapa tokoh lain tampil meski belum menggenggam partai: Rizal Mallarangeng, Kivlan Zen, Ratna Sarumpaet, dan Fadjroel Rachman. Bisa jadi, daftar akan bertambah panjang. Apalagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri hampir pasti akan mencalonkan diri lagi.

Kepada Tempo, Soetrisno mengatakan belum memutuskan untuk maju. Selain partainya belum mengajukannya sebagai calon, ia belum memperoleh restu dari keluarga. Toh, ia telah menggeber iklan di media massa. Ia baru menyelesaikan pengambilan gambar untuk iklan yang akan tayang bulan depan. ”Temanya tentang kemerdekaan,” ujarnya.

Soetrisno menjadikan beberapa tokoh inspiratif sebagai bintang iklan—di antaranya Suster Apung, bidan yang harus mengarungi lautan untuk melayani masyarakat di Sulawesi Selatan. Iklan Agustus nanti merupakan serial yang akan dibuat Soetrisno hingga menjelang Pemilihan Umum, April 2009. Sepanjang Mei-Juni lalu, iklan pengusaha batik itu telah memenuhi layar televisi dengan slogannya, ”Hidup adalah Perbuatan”.

Uang bukan masalah bagi Soetrisno. Banyak memainkan saham perusahaan minyak dan batu bara, duitnya berlebih. Ia membeli gedung tujuh lantai Rp 20 miliar di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, yang dihibahkan untuk kantor partai. Untuk pemasangan iklan pada Mei-Juni lalu, menurut orang dalam partai itu, Soetrisno mengucurkan Rp 40 miliar lebih.

Soetrisno juga mensponsori pendirian Solusi Bangsa Center, yang antara lain dipimpin Zaim Uchrowi, Direktur Utama Balai Pustaka. Soetrisno mengatakan lembaga ini banyak membantunya, termasuk membuat konsep pencitraan. Zaim, yang diwawancarai terpisah, mengatakan bahwa Solusi merupakan lembaga independen. ”Mas Tris (Soetrisno) jadi presiden atau tidak, kami akan tetap berjalan,” ujarnya.

l l l

RUANG kerja Rizal Mallarangeng di Freedom Institute, lembaga pemikir yang ia dirikan, penuh buku. Sebatang Marlboro terselip di jari tangan kirinya, ketika Tempo menemuinya pada Rabu pekan lalu. ”Saya ingin mencontoh Barack Obama,” katanya, menyebut kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat yang banyak merebut dukungan kaum muda.

Rizal percaya pada teori bahwa dukungan bisa ditambang melalui media massa. Ia pun mulai memajang iklan di beberapa stasiun televisi. Ia mengambil gambar di beberapa tempat bersejarah: tempat pengasingan dokter Tjipto Mangoenkoesoemo di Banda Neira, tahanan Bung Karno di Ende, dan Jembatan Ampera di Palembang.

Staf khusus Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie itu memilih kata-kata dengan pesan kuat untuk iklannya. Misalnya, di tengah gambar pohon yang tumbuh di padang gersang, muncul kalimat: masih ada harapan di tengah kesulitan. ”This is the art of modern democracy,” katanya.

Rizal memutuskan maju melihat tak ada tokoh yang dominan dalam berbagai sigi. Tingkat keterpilihan Yudhoyono dan Megawati, dua tokoh terkuat, pun di bawah 20 persen. Ia juga mengklaim maju untuk mendobrak batas yang menghalangi tampilnya kaum muda. ”Gua maju setelah menunggu-nunggu kok nggak ada yang maju,” ujarnya.

Buat memermak penampilannya, Rizal tak usah repot. Ia punya Fox Indonesia, yang didirikannya pada awal tahun ini. Perusahaan konsultan strategi dan politik ini pula yang menggarap proyek perbaikan citra Soetrisno Bachir. Tapi kontrak mereka diputus karena Rizal memutuskan mencalonkan diri. ”Saya hanya loyal pada cita-cita, pada negeri, bukan pada orang,” ia memberikan alasan (lihat, Sekali, Sudah itu Mati).

Pria 44 tahun itu kini rajin mengumpulkan dukungan. Di antaranya melalui situs Internet, Facebook. Hingga pekan lalu, 115 orang bergabung ke halaman RM09, miliknya. Cara serupa dilakukan Fadjroel Rachman, aktivis mahasiswa 1989, yang akan mendeklarasikan pencalonannya pekan ini. Ia membawa tema ”Republik Kaum Muda, Republik Harapan”.

Fadjroel pernah dihukum tiga tahun karena memimpin demonstrasi menolak kedatangan Menteri Dalam Negeri Rudini ke kampus Institut Teknologi Bandung pada 1989. Demonstrasi ini berakhir rusuh. Ia kemudian menggelorakan gerakan golput, menolak pemilihan umum oleh rezim Orde Baru.

Ratna Sarumpaet juga akan mengumumkan pencalonannya pada Rabu pekan ini. Ia berencana mengundang para pemimpin partai politik. Untuk keperluan ini, ia mendirikan Akar Indonesia. Pada Agustus nanti, kelompok ini akan menerbitkan ”saham” sebagai upaya penggalangan dana. Satu lembar ”saham” bernilai Rp 2.500, dan satu orang hanya boleh membeli maksimal Rp 5 juta.

Di atas lembar saham ditulis: ”Saya memberikan sumbangan untuk pemenangan Ratna Sarumpaet, sebagai saham untuk harga diri bangsa.” Para pemilik ”saham” kemudian menuliskan daftar harapan untuk Ratna, bila ia menjadi presiden. ”Itu cara saya menggalang uang,” ujarnya.

l l l

YUSRIL Ihza memutuskan maju menjadi calon presiden pada 1 Muharam 1429 Hijriah atau 10 Januari lalu. Ia pernah berpengalaman menjadi calon presiden pada Sidang Umum 1999, bersaing dengan Abdurrahman Wahid dan Megawati. Ia mundur di tengah kompetisi, guna memberikan jalan bagi Abdurrahman.

”Sepuluh tahun saya menimba ilmu sebagai menteri, sekarang saya sudah lebih berpengalaman,” kata Yusril, ketika ditemui di kantor pengacara miliknya, Ihza&Ihza, Kamis pekan lalu. Kantor di lantai 10 di gedung Citra Graha, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan itu penuh lukisan. Sebagian ditaruh di lantai, tak cukup dipasang di dinding.

Yusril tiga kali menjadi menteri, terakhir menjadi Menteri Sekretaris Negara kabinet Yudhoyono. Sebagai Menteri Sekretaris Negara, ia mengatakan selalu menyiapkan konsep dan saran buat Presiden. Dua tahun lebih menduduki jabatan itu, sebelum dicopot pada Mei tahun lalu, ia berkesimpulan Presiden sangat lamban dalam mengambil keputusan. ”Lebih baik saya saja yang jadi presiden,” ujarnya.

Keinginan itu bersambut. Melalui musyawarah kerja nasional, Partai Bulan Bintang mengajukannya menjadi calon presiden. Mengaku tak punya uang, ia belum akan beriklan di media massa. Ia akan memanfaatkan kesempatan dialog dan debat di media massa. ”Itu celah yang bisa saya pakai, tanpa mengeluarkan dana,” ujarnya.

Empat kontestan lainnya merupakan lulusan Akademi Militer: Wiranto, Prabowo, Kivlan, dan Sutiyoso. Wiranto kini giat melakukan kunjungan ke pelbagai daerah. ”Target kami, pada September nanti tingkat keterpilihan Pak Wiranto mencapai 15 persen,” ujar Yus Usman Sumanegara, Sekretaris Jenderal Partai Hanura.

Tur ke daerah juga dilakukan Sutiyoso. Langkah itu dilakukan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Ia baru akan beriklan di media massa menjelang pemilihan nanti. ”Turun ke daerah ini memang capek, tapi hasilnya efektif,” kata mantan Gubernur Jakarta ini. ”Indikasinya, kalau saya masuk pasar, orang-orang pada berteriak menyambut saya.”

Sutiyoso dibantu para jago sepuh. Di situ ada mantan Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid, mantan Jaksa Agung Muda Intelijen Yusuf Kartanegara, dan sejumlah pensiunan jenderal. Juga ada Presiden Partai Demokrasi dan Kebangsaan Ryaas Rasyid. Mereka bermarkas di Bang Yos Center, rumah kosong milik Siti Hediati (Titik Soeharto) yang dipinjam setahun di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.

l l l

Berupa-rupa cara para tokoh meningkatkan nilai jual. Tapi mereka punya klaim seragam: mampu memimpin bangsa dan punya solusi memecahkan bangsa. ”Saya sepuluh tahun di birokrasi, pengalaman yang tidak dimiliki kandidat lain,” kata Sutiyoso, yang dua kali periode memimpin Jakarta.

”Keunggulan saya adalah cepat sekali mengambil keputusan,” kata Yusril. Kivlan Zen pun mengaku punya kemampuan serupa. Ia kemudian berujar, ”Saya bisa buat harga listrik menjadi separuh harga sekarang.” Caranya, menurut Kivlan, dengan teknologi yang mengubah air laut menjadi energi. Namanya, fuel cell. ”Tapi ini bukan blue energy punya Joko Suprapto itu,” katanya menyebut lelaki Nganjuk, Jawa Timur, yang mengklaim menemukan bahan bakar dari air.

Pemilihan presiden baru akan dilakukan setahun lagi. Kontestan lain bukan tidak mungkin akan muncul dan memenuhi gelanggang.

Budi Setyarso, Budi Riza, Rina Widyastuti

Para Penantang Itu

Berbeda dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri, mereka belum berpengalaman menjadi presiden. Paling banter sebagian di antara mereka hanya pernah menjadi calon—misalnya Wiranto dan Yusril Ihza Mahendra. Adapun Prabowo Subianto hanya pernah mengikuti konvensi Partai Golkar.

Terinspirasi oleh Barack Obama, kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, beberapa di antaranya menjaring dukungan melalui Internet. Seperti kontes penjaringan bintang idola, sebagian di antara mereka pasti akan ”tereliminasi” di tengah jalan.

Budi Riza

Ratna Sarumpaet
59 Tahun
Ketua Umum Akar Indonesia
Slogan: Untuk Harga Diri Bangsa

Lahir di Tarutung, Sumatera Utara, 16 Juli 1949, Ratna dikenal sebagai aktivis panggung teater. Ia memiliki Sanggar Satu Merah Panggung, juga menulis naskah drama, di antaranya Marsinah Menggugat. Ia mendirikan Ratna Sarumpaet Crisis Center untuk korban kelaparan dan penganiayaan.

Rizal Mallarangeng
44 Tahun
Direktur Eksekutif Freedom Institute
Slogan: RM09: Generasi Baru, Harapan Baru

Lahir di Makassar, Rizal meraih gelar doktor dari Ohio State University, Columbus, pada usia 31 tahun. Namanya populer sebagai presenter program di Metro TV, Save Our Nation. Ia dikenal dekat dengan pengusaha Aburizal Bakrie dan Surya Paloh. Keluarga Bakrie pula yang mensponsori Freedom Institute. Pada awal tahun ini, Rizal mendirikan Fox Indonesia, perusahaan konsultan strategi dan politik.

Sutiyoso
64 Tahun
Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia
Slogan: Tegas! Berani Melakukan Perubahan buat Rakyat
Kendaraan: Partai Indonesia Sejahtera, Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, Partai Nasional Banteng Kemerdekaan Indonesia
Popularitas: 0,8 persen

Sepuluh tahun memimpin Jakarta, Sutiyoso dikenal bertangan besi. Ia membangun proyek busway meski banyak ditentang. Penggusuran terus dilakukan walau banyak dikecam. Tapi ia merasa langkahnya demi kemajuan Jakarta, yang ia sebut miniatur Indonesia.

Prabowo Subianto
58 Tahun
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
Slogan: Membawa Suara Petani Indonesia
Kendaraan: Partai Gerakan Indonesia Raya
Popularitas: 1,5 persen

Putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo ini dipensiunkan dini sebagai letnan jenderal pada 1998 karena dianggap bertanggung jawab atas penculikan sejumlah aktivis. Pada 2004, ia mengikuti konvensi Partai Golkar, tapi tersingkir di putaran pertama. Ia kini menjadi pengusaha pulp dan kertas.

Fadjroel Rachman
44 Tahun
Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan
Slogan: Republik Kaum Muda, Republik Harapan

Fadjroel dikenal sebagai demonstran. Pada 1989, ia memotori unjuk rasa di kampus Institut Teknologi Bandung dan dipenjarakan tiga tahun karena aksinya itu. Ia juga dikenal sebagai aktivis yang mempromosikan golput serta menulis novel dan buku nonfiksi.

Wiranto
61 Tahun
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat
Kendaraan: Partai Hanura
Popularitas: 7,8 persen

Nama Wiranto selalu dikaitkan dengan beberapa peristiwa pelanggaran hak asasi manusia, walau dia berulang kali membantah. Misalnya kasus kerusuhan pasca-jajak pendapat di Timor Timur 1999 serta penembakan mahasiswa Trisakti dan kerusuhan 1998. Pada 2004, total kekayaannya senilai Rp 46 miliar. Ia merupakan calon presiden Partai Golkar pada 2004.

Soetrisno Bachir
51 Tahun
Ketua Umum Partai Amanat Nasional
Slogan: Hidup adalah Perbuatan
Kendaraan: Partai Amanat Nasional
Popularitas: 0,3 persen

Sebagai pemain kawakan pasar modal, kekayaannya seolah tak terbatas. Ia membangun kelompok bisnis Sabira dan Ika Muda. Sebagian kekayaannya ia pakai untuk membeli gedung tujuh lantai di Mampang, Jakarta Selatan, yang disumbangkan untuk Partai Amanat Nasional. Ia kini mensponsori pendirian Soetrisno Bachir Foundation dan Solusi Bangsa Center.

Yusril Ihza Mahendra
52 Tahun
Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang
Kendaraan: Partai Bulan Bintang
Popularitas: 1 persen

Yusril berpengalaman menjadi menteri pada tiga kabinet: Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Dianggap bertanggung jawab atas pencairan dana Tommy Soeharto, ia dicopot dari jabatan Menteri-Sekretaris Negara kabinet Yudhoyono tahun lalu. Tapi ia menganggap tuduhan itu sebagai tekanan politik untuk menghentikan kariernya. Bintang sinetron Laksamana Cheng Ho (ditayangkan mulai Agustus nanti) ini memiliki kekayaan Rp 6,9 miliar pada 2004.

Kivlan Zen
63 Tahun
Ketua Umum Lembaga Pembangunan Masyarakat Indonesia
Slogan: Pembaruan dan Tegas

Kivlan membuat geger ketika mengungkapkan keterlibatan pemerintah dalam pembentukan Laskar Pam Swakarsa, kelompok yang melawan demonstrasi mahasiswa, pada 1998. Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini pun terlibat polemik dengan Jenderal Purnawirawan Wiranto, Panglima Angkatan Bersenjata RI ketika itu.

Syarat-syarat Pencalonan Presiden

Rancangan Undang-Undang Pemilihan Presiden
Syarat minimal perolehan suara partai politik atau gabungan partai politik yang bisa mengajukan calon masih dibahas: antara 15 persen dan 30 persen.
Keterangan: Popularitas merupakan hasil survei Indobarometer.

Konstitusi
Pasal 6: Warga negara Indonesia sejak kelahirannya, dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain, tak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani.
Pasal 6-A:

1. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.
2. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.